Kabar gembira bagi “koruptor miskin”

Berita Kaltim Post hari Kamis, 28 Desember 2006, ibarat kado akhir tahun bagi koruptor “miskin”. Menurut Kapuspenkum Kejaksaan Agung, yang dimaksud koruptor miskin adalah koruptor yang kemplangannya “hanya” puluhan juta rupiah. Golongan ini “tidak perlu” mengembalikan uang jarahannya kepada negara.

Suiiit … suuuiiit … *goyang kaki sambil bersiul*

Masih menurut beliau, kategori “koruptor miskin” mayoritas ada di daerah.
….. dan seterusnya ….

Saya hanya berharap moga-moga berita tersebut salah atau “salah cetak” atau salah ucap sehingga bisa segera dianulir.

Salah ucap ataupun benar, … bakalan ramai. Pro kontra kemungkinan akan menghiasi halaman muka media cetak dan berita utama di tivi.

Sesama koruptorpun bisa jadi ikut gegeran dengan adanya diskriminasi ini.

Yang kelas “kakap” mungkin berguman: “koq enak, … kan sama-sama merugikan negara tuh”.
Yang kelas “teri” mungkin juga ikut berguman: ” kami kan melakukannya untuk bertahan hidup, terpaksa …”. Atau malah saling korek membuka jumlah jarahan masing-masing kelas.

Ah … mudah-mudahan ini adalah trik Kejagung untuk mengungkap koruptor dengan politik belah bambu, supaya nampak siapa saja pelakunya … semacam umpan.

Satu hal yang pasti, rakyat kecil yang kesehariannya sibuk mencari sesuap nasi, sehingga tidak bisa baca koran dan lihat tivi, kebagian peran “montak-mantuk” ngga ngerti apa yang sedang terjadi ….

Kira-kira dalih apa ya … bila gelombang protes membahana?

Sebenarnya saya kurang jelas, “koruptor miskin” senilai puluhan juta tersebut dihitung sekali kemplangan, jumlah kemplangan per tahun atau hitungan lain.

Apa mirip dengan ungkapan: ” silahkan ngemplang asal cuman puluhan juta?” *buruk sangka ah*

Yuk kita berhitung pelajaran matematika SD.

Bila satu orang ngemplang “hanya 10 juta rupiah”, berapa jumlah kemplangan “hanya 1000 orang” pengemplang?

Bila satu orang ngemplang “hanya 10 juta rupiah”, berapa jumlah kemplangan “satu juta orang” pengemplang? …

Lho koq jumlah nol-nya jadi 13 digit.
Kecil ah, kan cuman berapa Gega sih … sama dengan sekian buah PC aja koq …

mbuuhhhhh ….

Supaya ngga keburu protes, kita tunggu aja penjelasan resminya, siapa tau ada pengumuman di tivi.
Harap diingat, kutipan di atas adalah dari surat kabar, perlu cek dan recek.

15 Komentar »

  1. wadehel said

    Semakin hari semakin kurang ajar. Makin lama mereka makin seenaknya bermain tuhan di negeri ini. Revolution anyone?

    *bletakkk!!!* apaan sih lu hel?

  2. Loh khan cuma sedikit… paling cuma ngurangi pahala sedikit juga… suka-suka dalih mereka lah… yang jelas menurut mereka itu sudah adil.

  3. sahrudin said

    prof. dr. h. syaukani hr, mm. juga jadi tersangka. ini kan berita bagus juga.

    pejabat-pejabat itu naik haji, tapi kok korupsi juga ya? hmm…
    mestinya kena pasal “penghinaan” agama juga, donk!

  4. Mbah keman said

    Potong AKARNYA jangan Daunya……Potong Generasi… KUDETA…sediakan 10 ribu peti mati untuk KORUPTOR..saya ALGOJONYA SIAP…….

    Saya yang nanggung dosa atas pembunuhan 10ribu Koruptor Gak PA2
    Koruptor nanggung dosa Menipu UMAT..MENIPU TUHAAA..

    (Bang*****T).. F***K, koruptor!!…..boleh gak ya bahasa binantan nihhh

  5. fulan said

    @ wadehel,
    Eit, maksudnya menjadikan dirinya maha menentukan, gitu ya
    Parodi … *bletakkk juga!!!*

    @ helgeduelbek
    Iya pak, wong cuman puluhan juta aja koq, lagipula mungkin jasanya ada juga … dianggap “cost sharing” kali … 🙂

    @ Sahrudin,
    wah rupanya ngikuti terus ya, masa sih sudah tersangka? …. yang itu sampeyan aja yang bikin postingannya Mas … hehehe, pooling cagub no 1 lho.
    Tapi sebagai sesama, saya tetap mendo’akan penerima otonomi award di atas, semoga operasi saraf kecepitnya sukses, … cepat sembuh.

    @ Mbah Keman,
    Lho lho Mbah … jangan Mbah, ini bukan gerakan renaissance …
    Nyiiii, tolong pegangi siMbah.
    *untung nyai udah mendekap simbah*

  6. Anang said

    koruptor ini yang bikin negara ini ga berhenti berhutang ke luar negeri….

  7. telmark said

    koruptor bawa lari duit. utk kekurangan dan kebutuhan sekian jumlah duitnya, peruri terpaksa cetak lagi. kelebihan jumlah rupiah, yg dibawa koruptor dan yang dicetak, inflasinya ditanggung Rakyat. kecil atau besar jumlahnya, harus dibalikin lagi tuh. atau… atau nantinya Orang2 dgn gaji mata uang lain, spt saya, akan segera menjadi berlipat duitnya. hehehe…

  8. winerwin said

    yah namanya juga manusia.. [i]power tends to corrupt[/i]

  9. fulan said

    @ Agus,
    Utang luar negeri? Kapan utang?
    Bahasa santunnya (mbujuk): bantuan or pinjaman lunak … ngono lho Cak Agus, … jarene pen-jabat hehehe.

    @ telmark,
    setujuuuu … puluhan juta juga besar.
    ssst, omong-omong gaji om telmark dollar apa yen …

    @ winerwin,
    Maksudnya, masalah kesempatan ya … tends to corrupt
    *mikir lagi*
    Trims telah berkunjung

  10. agusset said

    hahaha… korupsi miskinnya perlu ditingkatkan taraf hidupnya supaya bisa jadi koruptor kaya… ternyata kaya dan miskin itu ada juga ya dalam kancah perkorupsian? 🙂

  11. fulan said

    @ agusset,
    Hahaha … mungkin itu kata lain dari “saking buanyaknya yang korupsi”.
    Saya juga baru tau setelah ada istilah resmi.
    Di Korea dan Jepang orang yang korupsi langsung “hara kiri. Di negeri tercinta ini, karena ngga sesuai dengan tatanan agama dan budaya, mungkin lebih bijak, segera kembalikan dan mundurrrrr.
    Di Jerman gimana nih?

  12. Koruptor iku mas, se-indonesia jumlahnya..
    Wong bukan cuma pejabat di pemerintahan, tapi tukang fotokopi yang disuruh pejabat motokopi juga korup!

    Fotokopi selembar 90 rupiah, dibilangnya 150 rupiah…

  13. fulan said

    @ manusiasuper
    Kalo dipikir-pikir benar juga ya …. jurnalis emang peka hehehe
    Prof Toshiko Kinoshita mengatakan di kompas seperti ini … kayak analisa sampeyan
    🙂

  14. Saya yang nyontek Prof Toshiko Kinoshita, atau dia yang nyontek saya??

  15. fulan said

    @ manusiasuper,
    Simbiose mutualistis kali … saling berbagi antara saudara Timur Jauh dan Timur setengah jauh … atau pas sama pemikiran, cuman pemikiran sampeyan lupa gak dimasukkan kompas … hehehe
    Nulis di Kompas dong, bahasannya lengkap 😀

RSS feed for comments on this post · TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke winerwin Batalkan balasan